Kemenangan hattrick lovebird Awe We milik Om Indra Andong (Pesut SF Samarinda) dalam even akbar Batavia Cup 2 di Tangerang, Minggu (14/8), masih menjadi buah bibir para lovebird mania, khususnya di Jabodetabek.
Hal ini bukan hanya karena Awe We mampu mengungguli beberapa lovebird terbaik di Indonesia seperti Kusumo, Fretty, Zuviter, Gala Gala, Candy, dan Ronggeng, melainkan juga karena prestasinya dalam satu bulan terakhir di Jabodetabek.
Lovebird Awe We pertama kali merasakan suasana lomba di Jabodetabek saat tampil dalam even akbar Royal Cup 2016 di Lapangan Banteng Jakarta, 24 Juli lalu. “Saat itu, Awe We belum kebagian juara satu, tetapi juara kedua dan ketiga,” tutur Om Indra Andong kepada omkicau.com.
Yang menarik, Om Indra Andong memboyong pula keluarganya di Samarinda ke Jakarta, agar bisa fokus mengikuti even-even di Jabodetabek.
Bahkan sampai hari ini, dia dan keluarganya masih bertahan di Ibu Kota.
Seminggu setelah moncer di Royal Cup, Om Indra Andong menurunkan lovebird Awe We dalam gelaran JBI Cup di Taman Burung TMII Jakarta (31/7).
Awe We berhasil meraih juara 1 Kelas Media BnR, juara 2 Kelas BnR Community, dan juara 3 Kelas BnR Indonesia. Saat itu lovebird Fretty jadi bintang lapangan dengan menjuarai tiga kelas dan sekali juara 3.
Prestasi lovebird Awe We makin bersinar tatkala mengikuti lomba burung berkicau Piala Kapolda Banten di Serang, 7 Agustus lalu, dengan mencetak hattrick dan tiga kali pula juara 3. Puncaknya, Minggu (14/8) kemarin, mencetak hattrick lagi plus juara 3 dan 4 dalam even Batavia Cup 2.
Yang tak kalah menarik, Om Indra Andong juga menyimpan kisah unik seputar gaco andalannya yang termasuk jenis lutino mata hitam ini.
“Saya mendapatkan burung ini dalam sebuah lomba di Makassar,” ujarnya.
Lovebird Awe We mengorbit di tangan Om Jirink (KLI Makassar), dan menjadi langganan juara dalam even-even di Makassar dan sekitarnya. Prestasinya antara lain nyeri juara 1 dalam even Luwu Raya Cup di Palopo (29/11/2015) serta juara 1 dan 3 dalam gelaran Sultan Hasanuddin Cup di Makassar (20/12/2015).
Karena prestasinya yang stabil, tak heran apabila banderolnya lumayan mahal. Om Indra Andong saat itu harus menebusnya dengan mahar Rp 60 juta.
Tetapi masalah muncul ketika lovebird Awe We diboyong ke Samarinda. Cukup lama burung ini tak mau nampil di lapangan. “Setelah dibeli, eh… nggak pernah juara. Kalau turun di lapangan hanya gesek-gesek tangkringan saja, he… he… he…,” kenang Om Indra Andong.
Bahkan dia pernah berniat ingin mengembalikannya ke pemilik lama. Namun, karena masih penasaran, Om Indra Andong berinisiatif mengawinkannya dengan lovebird betina. Setelah kawin, Awe We dicabut dari kandang besar dan dikondisikan lagi untuk lomba.
Ternyata setelah buang birahi, Awe We kembali ke performa terbaiknya. Ya, berkat kesabaran dan ketelatenannya, Om Indra Andong kini mulai memetik hasilnya. Prestasi demi prestasi pun diraih lovebird Awe We di Samarinda dan berlanjut di Jabodetabek. (d’one)
Semoga bermanfaat.
Sumber : omkicau.com