Ini adalah kisah nyata sepasang suami istri muda. Dengan modal cinta mereka yakin dapat melabuhkan bahtera rumah tangga hingga bahagia tiba.
Bila mendengar kisah mereka, akan membuat hati kita merasa iba. Suka duka keluarga mereka tapi tetap setia satu dengan yang lain. Berikut sang istri menceritakan perjalanan hidup mereka hingga akhirnya bahagia.
Mereka memang menikah di usia muda, karena keyakinan mereka.
Suka-dukanya sedikit banyak bisa diambil pelajaran, karena untuk menikah pun tidak harus menunggu kaya dulu.
Kemudian kenangan mereka saat menyewa rumah hantu, mengajarkan bahwa keteguhan iman dan kesabaran mampu mengalahkan rasa takut.
Bukankan, Allah Swt pun telah menjelaskan bahwa manusia adalah makhluk paling mulia di muka bumi dengan kesempunaan melebihi makhluk yang lain.
Yakni jin dan malaikat yang memang harus kita imani keberadaaannya.
Penasaran, silakan baca kisah selengkapnya seperti dikutip dari fanspage "My Media Hub":
Dulu sebelum kami menikah, banyak yang bertanya kenapa ingin menikah muda? Apakah selesai sekolah? Sudah Ngebetkah?
Padahal, si calon suami tidak memiliki apa-apa pada waktu itu.
Tidak ada mobil, sepeda motor pun tak ada saat kami menikah.
Kenapa? Kenapa? Kenapa?
Jawabannya sebab saya sudah bertemu seorang pria yang sangat penyabar dengan saya.
Jadi, tidak boleh lepaskan dia kan? Kan! Kan! Kan!
Mereka tidak mau menjadi beban orang tua.
Bayangkan sangking penyabar sang suami, di saat kesulitan saat memberi nafkah lahir, dia pun tidak makan siang sewaktu pertama kali menikah.
Dulu setelah menikah, kita tidur di atas selimut saja.
Tak ada pun keluhan-keluhan meskipun rasanya tidak enak. Kondisi itu dilalai dalam beberapa bulan, sebab malu juga jika minta tolong ibu dan ayah.
Heran, Kenapa Sewa Rumah Sangat Murah?
Momen yang paling saya ingat, saat kami pindah ke sebuah rumah.
Kami pindah dari rumah lama sebab sewanya mahal dan yang baru ini sangat murah.
Bayangkan RM350 (sekitar Rp 1.143.450) di Kuala Lumpur, harga yang terbilang sangat terjangkau.
Namun rumah itu hanya ada satu kamar saja.
Kami pun heran juga kenapa orang tidak pernah tinggal lama di rumah itu.
Padahal, harga sewanya murah!
Rupanya rumah kami itu adalah bekas rumah dukun.
Jadi bisa sedikit dimengerti, haha! Kemudian tetangga sendiri mengaku rumah itu dihuni oleh 'sesuatu'.
Pernah ada kejadian ketika saya sedang mengaji, Bang Syammil, sang suami tiba-tiba terjatuh.
Tidak tahulah apakah disebabkan oleh angin atau apa.
Menurut tetangga, ada hantu perempuan selalu menangis di depan rumah saya.
Penghuni rumah yang sebelum ini pun pernah juga mengalaminya, tapi kami tak pernah pula melihat apa-apa.
Sewaktu belajar dulu, saya tinggal di Shah Alam.
Bang Syammil duduk seorang diri. Dia sampai melihat pocong saat duduk sendiri di depan rumah.
Besoknya terus demam. Kasihan Syammil.
Namun, yang bersyukur sudah hampir dua tahun kita tinggal di rumah itu dan tetangga pun bilang kamilah yang paling lama menyewa. Hahaha!
Alhamdulillah sekarang saya sudah bekerja dan kami juga sudah pindah ke rumah lain.
Semoga abang terus sabar melayani, karenah saya yang 'gila-gila' ini ya.
Pelajaran yang dapat dipetik adalah bahwa menikah tidak harus menunggu kaya dulu. Namun kekuatan cinta dan kepercayaan membuktikan segalanya. Tapi tak serta merta hanya dengan cinta dan kepercayaan dapat membina rumah tangga. Perlu ada rencana dan pikirkan masak masak buat remaja dan para kaum muda yang ingin menikah.